Kamis, 19 Desember 2013

Kasih



DENGAN KASIH MENGATASI PERSOALAN
(Refleksi singkat Matius 22:34-40)

Siapakah manusia yang tidak pernah mengalami persoalan? Baik persoalan kecil, sedang maupun besar. Semua manusia pernah mengalami persoalan. Tidak terkecuali para ‘Pelayan Tuhan’. Pertanyaannya bagaimana kita mengatasinya? Tentunya begitu banyak cara orang mengatasi persoalan tersebut, lalu bagaimana kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan mengatasi persoalan yang menimpa kita. Sejenak kita merenung dan mencari solusi yang berdasarkan apa yang diajarkan dan diperintahkan oleh Tuhan Yesus.
Sepanjang pelayananNYA, Tuhan Yesus, juga menghadapi berbagai persoalan dan tantangan bahkan ancaman hidup untuk membunuh Tuhan Yesus. Tidak ringan pekerjaan pelayanan Yesus, tapi segalanya dapat dilewati oleh Tuhan Yesus dengan tetap berpegangan akan apa yang di perintahkanNYA, yaitu KASIH. Beberapa kali Tuhan Yesus menunjukkan sikapnya sesuai dengan apa yang di ajarkanNYA itu. Salah satu tantangan yang dapat kita renungi adalah Yesus mengetahui segala isi hati manusia, baik yang percaya maupun yang tidak percaya, yang sungguh-sungguh mencari Tuhan Yesus dan yang ingin mencobai Tuhan Yesus.
Kita perhatikan perkataan Tuhan Yesus tentang “Hukum Yang Terutama” berasal dari keinginan para orang Farisi dan Ahli Taurat untuk mencobai Tuhan Yesus. Kepura-puraan orang Farisi dan Ahli Taurat menjumpai Tuhan Yesus untuk mengerti lebih dalam tentang ajaran Tuhan Yesus di ketahui Tuhan Yesus hanya untuk mencobai Dia. Apa yang kita pelajari dari tujuan orang-orang Farisi dan ahli Taurat menjumpai Tuhan Yesus, menjadi perenungan kita ketika kita datang ke Gereja, apakah tujuan dan motivasi kita datang ke Ibadah Gereja. Adakah misi-misi tidak baik timbul dalam pikiran kita? Atau hanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan pribadi semata ketika datang ke Gereja! Suatu gambaran bahwa Yesus mengetahui isi hati kita, sama seperti Tuhan Yesus mengetahui isi hati para orang-orang Farisi dan ahli Taurat tatkala memberikan pertanyaan  kepada Tuhan Yesus, yang dapat kita baca dalam Matius 22 : 36 “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?”. Sebuah pertanyaan jebakan bagi Tuhan Yesus. Akan tetapi pertanyaan itu dijawab dengan tepat dan bijaksana, Tuhan Yesus tidak mengkonfrontasikan dengan jawaban yang dapat membuat mereka marah tapi menjawabnya dengan bijaksana sehingga mereka tidak merasa dihina atau dikecilkan.  
Perhatikan suasana yang dibangun Tuhan Yesus ketika menjawab persoalan yang ditimbulkan oleh mereka yang tidak senang kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak membangun permusuhan tetapi suasana Kasih sesuai seperti yang dikatakannya untuk mengasihi Allahmu dan sesamamu. Mengatasi persoalan dengan damai dan kasih itulah yang diberikan Tuhan Yesus menghadapi permasalahan. Dengan demikian KASIH MENGATASI PERSOALAN. Dengan tenang Tuhan Yesus menjawab persoalan orang-orang Farisi dan ahli Taurat tersebut. Tuhan Yesus konsisten antara pengajarannya dan sikapNya. Bagaimana dengan kita ketika kita menghadapi persoalan atau permasalahan bahkan berhadapan dengan orang yang tidak senang dengan kita? Reaksi bagaimanakah yang timbul baik dalam hati maupun sikap kita menghadapi persoalan tersebut? Tuhan Yesus memberikan suatu teladan dan keyakinan, bahwa Dia tahu apa yang dihadapi kita, dan Dia tahu kemampuan kita untuk mengatasi dan berhadapan dengan persoalan. Hanya saja hadapilah persoalan dengan tenang dan bijaksana, mintalah kepada Tuhan Yesus untuk dapat mengatasi segala persoalan itu dengan bijaksana.
Selamat Mengatasi Persoalan dengan Kasih   
    
Pdt. Marvel Ed Kawatu, S.Th.,MM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar