DENGAN KASIH
MENGATASI PERSOALAN
(Refleksi
singkat Matius 22:34-40)
Siapakah manusia yang tidak
pernah mengalami persoalan? Baik persoalan kecil, sedang maupun besar. Semua
manusia pernah mengalami persoalan. Tidak terkecuali para ‘Pelayan Tuhan’.
Pertanyaannya bagaimana kita mengatasinya? Tentunya begitu banyak cara orang
mengatasi persoalan tersebut, lalu bagaimana kita sebagai orang yang percaya
kepada Tuhan mengatasi persoalan yang menimpa kita. Sejenak kita merenung dan
mencari solusi yang berdasarkan apa yang diajarkan dan diperintahkan oleh Tuhan
Yesus.
Sepanjang pelayananNYA, Tuhan
Yesus, juga menghadapi berbagai persoalan dan tantangan bahkan ancaman hidup
untuk membunuh Tuhan Yesus. Tidak ringan pekerjaan pelayanan Yesus, tapi
segalanya dapat dilewati oleh Tuhan Yesus dengan tetap berpegangan akan apa
yang di perintahkanNYA, yaitu KASIH. Beberapa kali Tuhan Yesus menunjukkan
sikapnya sesuai dengan apa yang di ajarkanNYA itu. Salah satu tantangan yang
dapat kita renungi adalah Yesus mengetahui segala isi hati manusia, baik yang
percaya maupun yang tidak percaya, yang sungguh-sungguh mencari Tuhan Yesus dan
yang ingin mencobai Tuhan Yesus.
Kita perhatikan perkataan Tuhan
Yesus tentang “Hukum Yang Terutama” berasal dari keinginan para orang Farisi
dan Ahli Taurat untuk mencobai Tuhan Yesus. Kepura-puraan orang Farisi dan Ahli
Taurat menjumpai Tuhan Yesus untuk mengerti lebih dalam tentang ajaran Tuhan
Yesus di ketahui Tuhan Yesus hanya untuk mencobai Dia. Apa yang kita pelajari
dari tujuan orang-orang Farisi dan ahli Taurat menjumpai Tuhan Yesus, menjadi
perenungan kita ketika kita datang ke Gereja, apakah tujuan dan motivasi kita
datang ke Ibadah Gereja. Adakah misi-misi tidak baik timbul dalam pikiran kita?
Atau hanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan pribadi semata ketika datang ke
Gereja! Suatu gambaran bahwa Yesus mengetahui isi hati kita, sama seperti Tuhan
Yesus mengetahui isi hati para orang-orang Farisi dan ahli Taurat tatkala
memberikan pertanyaan kepada Tuhan
Yesus, yang dapat kita baca dalam Matius 22 : 36 “Guru, hukum manakah yang
terutama dalam hukum Taurat?”. Sebuah pertanyaan jebakan bagi Tuhan Yesus. Akan
tetapi pertanyaan itu dijawab dengan tepat dan bijaksana, Tuhan Yesus tidak
mengkonfrontasikan dengan jawaban yang dapat membuat mereka marah tapi
menjawabnya dengan bijaksana sehingga mereka tidak merasa dihina atau
dikecilkan.
Perhatikan suasana yang
dibangun Tuhan Yesus ketika menjawab persoalan yang ditimbulkan oleh mereka
yang tidak senang kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak membangun permusuhan
tetapi suasana Kasih sesuai seperti yang dikatakannya untuk mengasihi Allahmu
dan sesamamu. Mengatasi persoalan dengan damai dan kasih itulah yang diberikan
Tuhan Yesus menghadapi permasalahan. Dengan demikian KASIH MENGATASI PERSOALAN.
Dengan tenang Tuhan Yesus menjawab persoalan orang-orang Farisi dan ahli Taurat
tersebut. Tuhan Yesus konsisten antara pengajarannya dan sikapNya. Bagaimana
dengan kita ketika kita menghadapi persoalan atau permasalahan bahkan
berhadapan dengan orang yang tidak senang dengan kita? Reaksi bagaimanakah yang
timbul baik dalam hati maupun sikap kita menghadapi persoalan tersebut? Tuhan
Yesus memberikan suatu teladan dan keyakinan, bahwa Dia tahu apa yang dihadapi
kita, dan Dia tahu kemampuan kita untuk mengatasi dan berhadapan dengan persoalan.
Hanya saja hadapilah persoalan dengan tenang dan bijaksana, mintalah kepada
Tuhan Yesus untuk dapat mengatasi segala persoalan itu dengan bijaksana.
Selamat Mengatasi Persoalan
dengan Kasih
Pdt. Marvel Ed Kawatu, S.Th.,MM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar