Introitus : Engkau,Tuhan, janganlah
menahan rahmatMu dari padaku, kasihMu dan kebenaranMu,kiranya menjaga
aku selalu (Mazmur 40:12)
Bacaan : Mazmur 40:2-12 (Responsoria); Khotbah : Matius 3:13-17
Tema :
Melala rencana simehuli si bahan Dibata man banta (Tuhan merencanakan kebaikan untuk kita)
Pendahuluan
Setiap orang pasti memiliki rencana,
cita-cita, mimpi, baik untuk dirinya,keluarga bahkan untuk gereja dan
masyarakat. Dan pasti ketika kita menyusun rencana itu kita merasa bahwa
itu baik menurut pertimbangan kita. Apapun rencana kita dalam tahun
yang baru ini pasti kita akan mengupayakan agar rencana kita itu akan
terwujud, mungkin juga kita juga tidak lupa mendoa kan agar Tuhan
mengabulkannya. Kita gembira jika rencana atau impian kita menjadi
kenyataan. Tetapi bagaimana seandainya impian atau rencana kita tidak
berjalan seperti yang kita inginkan? bukankah sering kali kita kecewa,
sedih, dan marah kepada Tuhan? Tuhan mahatahu, Dia tahu perjalanan hidup
kita kedepan,sementara pandangan kita sangatlah terbatas, Tuhan tahu
apa yang terbaik bagi kita, Tuhan akan membelokkan atau menggagalkan
rencana kita jika rencana itu mendatangkan celaka bagi kita. Bahkan
terkadang Tuhan mengizinkan masalah datang merintangi jalan kita demi
kebaikan kita.
Rencana Tuhan memang tidak selalu
rasional, Ia melakukan hal-hal besar yang tidak kita pahami. Ketika
Tuhan menutup pintu yang satu, berarti ada pintu yang lain yang akan
dibukakan, yaitu yang lebih baik bagi kita. Dia tidak akan menizinkan
hal-hal terjadi dalam hidyup kita kecuali Dia punya tujuan. Oleh karena
itu untuk memahami rencana Tuhan diperlukan ketaantan dan kerendah
hatian. Sebab rencana Tuhan selalu mendatangkan damai sejahtera (Yeremia
29:11).
Isi
(1) Yesus datang untuk dibabtis
Yesus menempuh jarak yang lumayan jauh
yakni dari Galiliea ke Yordan untuk dibabtis. Banyak tertayaan yang
muncul seputar babtisan Yesus. Untuk apakah Yesus dibabtis? Apakah Yesus
orang yang berdosa sehingga Ia perlu di babtis? karena pada tradisi
orang Yahudi babtisan berarti suatu upacara untuk masuk pada kelompok
tertentu. Dan lagi pada waktu itu Yohanes pembabtis dengan gencar
memberitakan tentang kerajaan sorga yang sudah dekat,dan siapa yang
hendak masuk kedalam kerajaan sorga itu harus bertobat dan dibabtis,
sebab babtisan dihubungkan dengan penghapusan dosa. (Mat 3:2). Banyak
para teolog menyimpulkan banhwa babtisan Yesus mempunyai makna yang lain
dari tradisi yang berkembang pada saat itu. Banyak para ahli
menyimpulkan bahwa babtisan Yesus sebagai tanda solidaritas Yesus dengan
manusia yang berdosa. Babtisan Yesus sebagai simbol dimulainya
pelayanan Yesus didunia dan untuk penyebaran kerajaan sorga.
(2) Yohanes mencegah Yesus untuk dibabtis
Yohanes merasa bahwa dialah yang
seharusnya dibabtis oleh Yesus. Hal ini dikaitkan dengan pernyataan
Yohanes sebelumnya… Aku akan membabtis kamu dengan air sebagai tanda
pertobatan, tapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari
padakudan aku tidak layak melepaskan kasutNya (Mat.3:11a). Oleh karena
itu ketika Yesus datang kepadanya untuk dibabtis Yahanes berkata: Akulah
yang perlu dibabtis olehMu.Yohanes merasa bahwa tindakan Yesus tidaklah
rasional sebab Ia merasa tidak pantas untuk membabtis Yesus. Tapi apa
yang dikatakan Yesus pada ayat yang ke 15..biarlah hal itu terjadi
terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh
kehendak Allah..dan Yohanes pun menurutinya.
(3) Taat dan melakukan kehendak Allah
Peristiwa pembabtisan Yesus sekaligus
menjelaskan bahwa kerendahan hati Yesus yang bersedia menerima babtisan
air oleh Yohanes pembabtis sesuai dengan kehendak Allah. Dan peristiwa
itu mengandung makna Yesus dan Yohanes pembabtis lebih mendahulukan
kehendak Allah daripada kehendak mereka. Sehingga setelah Yesus dibabtis
langit terbuka dan terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan:
Inilah anakKu yang Ku kasihi, kepadaNyalah aku berkenan (ay 16-17)
mendahulukankan kehendak Allah daripada kehendak manusia merupakan
pelayanan Yesus di dunia ini.
Aplikasi
Ketaatan kepada Tuhan akan memampukan
kita untuk mengerti dan melihat rencana Tuhan dalam hidup. Mula-mula
Yohanes menolak membabtis Yesus, karena ia merasa bahwa Yesus jauh lebih
besar darinya. Tetapi setelah Yesus menjelaskan Yohanespun tunduk
melakukannya. Kadang-kadang kita keberatan atau bersikeras untuk tidak
mentaati Tuhan karena kita kurang mengerti, karena kita memakai pikiran
kita, padahal banyak sekali perbuatanNya yang ajaib. Tetapi ketika kita
sudah tahu, sudah diberi penjelasan kita seharusnya sudah tunduk.
Ketaatan membutuhkan pengorbanan,
Yesus menganggap babtisan itu penting, karena itu jauh dari Galilea Ia
datang ke Yordan untuk dibabtis oleh Yohanes. Yesus mentaati BapaNya
dalam segala hal.Penyerahan diriNya membawaNya dari puncak popularitas
menuju keadaan dimana Dia akan ditinggalkan, dari keadaan di elu-elukan
orang banyak menuju pada penderitaan dan kesendirian. Oleh karena itu
marilah dengan kerelaan hati kita taat kepada Tuhan dalam segala hal,
karena kita tahu bahwa terlalu besar jumlah berkatNya kepada kita untuk
dihitung (maz 40:6). Percayalah kepada Tuhan, Dia yang memegang kendali.
Dengan demikian kita bisa berserah, relaks, tidak khawatir atau stress.
Jangan merasa kecewa, marah, kecil hati ketika rencana kita tidak
seperti yang kita harapkan. Percayalah Tuhan menyediakan yang lebih baik
bagi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar