Renungan / Khotbah Ulangan 30:15-20, Minggu 16 Februari 2014
Introitus:
Tuhan, Allahmu, akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala
pekerjaanmu, dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam
hasil bumimu, sebab TUHAN, Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau
dalam keberuntunganmu, seperti Ia bergirang karena nenek moyangmu
dahulu. (Ulangan 30:9)
Bacaan : 1 Korintus 3:1-9 (Tunggal); Khotbah : Ulangan 30:15-20 (Tunggal)
Thema :
”Pilihlah, Kehidupan atau Kematian”
Pengantar.
Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada
pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari
depan yang penuh harapan.
Allah tidak merancang kebinasan, Dia merancang rancangan damai
sejahtera bagi semua orang bagi dunia. Namun kepada semua orang Allah
memberi kebebasan untuk memilih “…silahkan anda mau pilih yang mana,
anda bebas memilih mati atau hidup”. Allah tidak mengendalikan manusia
seperti pencipta atau pemilik robot memprogram robotnya. Sejak dari
semula kepada manusia telah diberi kuasa dan kebebasan memilih.
Tapi mari kita milihat Adam dan Hawa manusia yang di ciptakan sempurna
“manusia damai sejahtera” diciptakan segambar dengan Allah. Kej 1:26
Allah berfirman: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas
segala binatang melata yang merayap di bumi." Segambar dengan Allah
berarti tidak dikuasai kehendak dosa, pengetahuan dan keinginan akan
yang jahat. Sifat kesegambaran itu lebih kurang kami menggambarkan
manusia hanya mau mendengar Allah saja, memuliakan dan memuji-Nya. Taat
dan setia melakukan tanggung jawab memelihara dan mengusahai alam dan
makhluk ciptaan Allah.
Ketika Hawa tidak setia kepada Allah dan memakan buah larangan itu
maka terbukalah mata mereka, seperti Allah mereka tahu yang baik dan
yang jahat. Kejadian 3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu
memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah,
tahu tentang yang baik dan yang jahat." Karena pelanggaran itu sisi lain
dari gambar Allah yang selama ini belum di bukakan kepada manusia itu
menjadi terbuka yaitu pengetahuan akan yang baik dan yang jahat.
Semenjak saat itu kehendak dosa dan kehendak Allah menjadi pilihan yang
sulit bagi manusia.
Melakukan yang jahat berarti membuka jalan masuknya kuasa dosa,
pergumulan dan penderitaan ke pada manusia. Dengan pengetahuan yang
jahat dan yang baik itu hidup manusia telah terbuka kepada kehendak
jahat dan pilihan kehendak yang benar. Ada tanggung jawab memilih,
berati manusia tidak lagi tergantung kepada kehendak Allah saja tetapi
ia juga di pimpin oleh kehendaknya sendiri dan tawaran pilihan dari daya
tarik si jahat. Namun kehendak Allah mengajar dan menjaga supaya
manusia setia pada jalan Tuhan yang menjamin hidup dan masa depan yang
penuh harapan.
Kebebasan orang percaya memilih itu seperti kebebasan ikan di dalam
akuarium atau di dalam kolam, ikan bebas berenang di dalamnya tetapi
jika ia keluar pasti akan kering dan mati. Kebebasan manusia adalah
kebebasan yang terikat hanya untuk lingkungan kemuliaan Tuhan saja,
keluar dari lingungan itu pasti akan mati.
Tanggung jawab memilih adalah tanggung jawab yang tidak pernah selesai.
Misalkan saja apakah kita mengingini tekanan darah yang baik atau
tekanan darah yang buruk; kalau mau pilihan tekanan darah yang baik jaga
jangan suka marah-marah, hindari rasa asin yang berlebih. Tapi kalau
mau memilih sakit silahkan marah-marah dan jangan membuat pantangan
makan. Mau capek hidup silahkan pikrkan semua, silahkan pilih takut dan
terus menerus mengeluh. Tetapi sebaliknya jika ingin bahagia silahkan
lepaskan semua apapun itu yang membuat susah, berhentilah memikirkan hal
yang sia-sia dan berpengharapan serta berserahlah kepada Allah saja
Pembahasan teks.
Jika Israel memasuki negeri Kanaan tetapi tidak tahu memilih atau salah
menentukan pilihan maka tempat bahagia yang disebut penuh susu dan madu
itu akan menjadi neraka yang membinasakan. Firman ini menerangkan bahwa
bahagia itu tidak ditentukan kekayaan-kelimpahan Kanaan, kehebatan dewa
dewi Kanaan, tetapi kebahagiaan di tentukan apabila memilih jalan
Tuhan. Yang menjadi perenungan, apakah Israel memilih Allah atau
ilah-ilah, bertuhankan Allah atau bertuhankan kekayaan dan kesenangan
duniawi dan apa hasil yang mereka dapatkan oleh karena pihannya
tersebut. Pilihan yang salah tidak akan mematikan tetapi sumpah Musa
yang tinggi itu dengan saksi langit dan bumi-penguasa penguasa atau ilah
ilah yang di awang awang dan di bumi berarti juga ikut Allah di
dalamnya, akan bertindak membunuh yang menolak jalan Allah. Sebaliknya
jika Israel setia kepada Allah diberi berkat yang melimpah; panjang umur
di negeri itu dan kemanapun mereka berada, keturunannya diberkati
(seperti kata Daud “Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi
tidak pernah kulihat orang benar di tinggalkan, atau anak cucunya
meminta-minta roti”. Mazmur 37:25), dan keturunannya tidak akan
tercerai berai, tidak ada pertikaian dan permusuhan diantara mereka,
seperti anak-anak Ayub yang selalu rindu berkumpul dan berpesta.
Jika Israel memilih Allah berarti mereka tidak boleh berdamai dengan
ilah ilah orang Amori, orang Kanaan, orang Het, orang Feris, orang Hewi,
dan orang Yebusi. Israel harus merubuhkan mezbah mezbah, merubuhkan dan
meremukkan tugu-tugu dan tiang-tiang berhala mereka, sebab Allah adalah
Allah yang cemburu (bdg Kel 34:11-14). Allah tidak mau di nomor satukan
apalagi di nomor duakan dan seterusnya tetapi yang dikehendakiNya hanya
Dia satu satunya pilihan bagi Israel (orang percaya) tidak boleh ada
yang lain.
Di masa kepemimpinan Yosua, ia pernah mengajak Israel memperbaharui
janjinya dengan Tuhan sebab Israel telah meninggalkan Tuhan Allah dan
menyembah ilah ilah lain serta jahat perbuatannya. Yosua berkata “Tetapi
jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah
pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya
nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang
Amori yang negerinya kamu dimi ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami
akan beribadah kepada Tuhan!” (Yosua 24:15). Yosua sebagai bapa (kepala
rumah tangga dan pemimpin Israel) mengajak keluarga Israel (keluarga
orang percaya) memeriksa apakah keputusan mereka memilih percaya kepada
Tuhan masih mereka patuhi?
Memilih Tuhan berarti memilih setia melakukan Hukum Taurat untuk
mendapatkan hidup bahagia dan hari depan yang penuh harapan. Israel
harus melakukan seluruh tuntutan Hukum Taurat dengan sempurna. Memang
mereka tidak dapat memenuhi tuntutan hukum taurat dengan sempurna,
tetapi Allah yang memberi nilai sempurna, sebab jika Israel melakukan
pelanggaran mereka dapat menebusnya dengan memberikan persembahan
bakaran permohonan penebusan dosa dan Allah selalu berkenan atas
persembahan yang di berikan dengan dasar hormat kepada Allah dan
penyesalan akan dosa.
Memaang kenyataan dari kekuat dan perbuatan dewa dewi sembahan bangsa
bangsa di sekitar Israel nyata kedahsyatannya dan memikat bangsa Israel
untuk menyembahnya. Seperti kehebatan para dukun yang dapat menyembuhkan
berbagai penyait, bahkan kadang kala sembuh seketika. Tetapi jika
kebenaran Allah dinyatakan maka takluklah semua kuasa kuasa yang ada di
muka bumi. Allah tidak dapat di bandingkan dengan semua kuasa yang ada
di muka bumi. Seperti yang di katakana Allah melalui nabiNya Yesaya:
“Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan
mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?” (Yesaya 46:5)
Pemberitaan dan Renungan
Keuntungan memilih jalan Tuhan atau kehidupan akan diberi berkat:
1. Pengkhotbah 6:3 Jika orang memperoleh seratus anak dan hidup lama
sampai mencapai umur panjang, tetapi ia tidak puas dengan kesenangan,
bahkan tidak mendapat penguburan, kataku, anak gugur lebih baik dari
pada orang ini.
Untuk apa umur panjang jika tidak pernah merasa puas? celakalah mereka
yang mendasarkan hidupnya kepada harta sebab walau umur panjang hartanya
tidak memberinya kebahagiaan justru menjadi kebinasaan dan anak gugur
lebih baik, lebih baik dia yang tidak pernah puas itu tidak usah
lahir.Sebaliknya orang yang lanjut usia jika ia setia memilih jalan
Tuhan meskipun di usia tuanya ia menjadi lemah tetapi selalu ada yang
peduli kepadanya dan jika ia mati ada orang yang mengurus penguburannya.
2. Mazmur 37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi
tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya
meminta-minta roti;
Daud melihat kehidupan panjang umur, sampai masa tua orang yang benar
hidupnya tidak pernah di tinggalkan. Dia tidak kesepian, tidak
ketakutan, atau dia akan tetap dalam situasi pesta sebab orang-orang
akan duduk di sekitarnya. Apa alasan mereka tidak di tinggalkan? Apakah
karena orang kasihan kepadanya? Apakah yang membuatnya menarik sehingga
orang suka berkumpul di sekitarnya? Penampilannya tua, baunya bau minyak
angin, jalannya lambat, makanannya bubur dll. Tapi ia tidak akan di
tinggalkan sebab ada yang berharga di dalam dirinya yang tidak pernah
padam juga oleh usia tua pun tidak padam iaitu kebenaran.
Yang paling luar biasa ia telah berhasil dengan kebenarannya membentuk
anak dan anak cucunya menjadi anak-anak benar, maka hidupnya senantiasa
penuh ucapan syukur.
3. Ulangan 30:20 dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya
dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu
untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek
moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya
kepada mereka."
Panjang umur adalah anugrah Allah yang harus di syukuri, sebagai
kesempatan menikmati berkat berkat Tuhan dalam waktu yang panjang.
4. Orang yang taat kepada Allah selalu mendapat perlindunganNya.
Penutup:
Semua orang ingin umur panjang; memperjuangkannya dengan mengatur menu
makan yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, istirahat yang cukup,
berusaha tidak stres dan olah raga yang teratur. Rajin memeriksa
kesehatan dan jika sakit segera berobat kepada ahlinya. Namun Firman
Tuhan hari ini mengajar kita rahasia panjang umur yang berkwalitas
PILIHLAH SETIA KEPADA TUHAN, itulah pilihan hidup dan Tuhan akan memberi
berkat umur panjang yaitu hidup yang penuh suka cita (berarti), apa
saja yang di lakukannya mendatangkan kebahagiaan (berhasil), dan
keturunannya setia.
Selamat mendapat umur yang panjang dan kebahagiaan yang tidak akan berkesudahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar