Introitus :
Rohlah ia memberi hidup, daging sama
sekali tidak berguna. Perkataan-perkatan yang Kukatakan kepadamu adalah
Roh dah hidup (Yohanes 6:63).
Bacaan : Roma 8 : 6-11 (Anthiphonal); Khotbah : Yehezkiel 37: 1-14 (Tunggal)
Thema :
DENGARKANLAH FIRMANNYA, TERIMALAH ROHNYA
Pendahuluan/Pengantar :
Mendengar dalam kehidupan kita setiap
hari sangat penting karena melalui pendengaran kita, kita tahu dan
mengerti apa yang sedang dan yang akan terjadi dalam kehidupan kita.
Dengarkanlah salah satu kalimat imperatif yang disuruh aktif bagi
seseorang untuk siap mendengarkan dan memfokuskan tentang apa yang akan
terjadi. Untuk mendengarkan sesuatu itu, perlu ada konsentrasi dan
perhatian. Untuk itu perlu ada perhatian serius yang untuk dilaksanakan
dalam kehidupan setiap hari. Banyak orang yang salah dengar atau salah
mendengarkan dan hasilnya juga salah membawa kebingungan dan keheranan
di dalam praktek setiap hari, contohnya :
Ada seorang yang membeli obat ke
apotik, karena dia merasa pusing dia membeli obat sakit kepala. Setelah
dia menerima obat dari apotik, maka apoteker itu menyatakan, “semoga
cepat sembuh!” Tetapi karena dia pusing kepala, dia mendengar, “semoga
cepat kambuh!” Sehingga akibat salah pendengaran dan salah pengertian
maka terjadilah pertengkaran dan emosi padahal yang seorang menyatakan
untuk kebaikan bagi yang membeli obat dan orang yang salah mendengar,
mendengarkan secara negatif.
Di dalam firman Tuhan yang akan kita
dengarkan, melalui khotbah minggu ini di dalam Yehezkiel 37:1-14,
marilah kita memfokuskan dan mendengarkan firman Tuhan yang akan membawa
kehidupan dan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
PENDALAMAN TEKS
Yehezkiel sebagai seorang nabi diberi
penglihatan oleh Tuhan tentang perjalananannya ke suatu lembah dan di
lembah itu terdapat banyak tulang-tulang kering yang berserakan,
Yehezkiel dibawa oleh Roh Tuhan ke tempat tersebut. Yehezkiel di sini
disebut sebagai anak manusia, ungkapan anak manusia ini sering di
temukan dalam kitab Yehezkiel. Arti dari ungkapan ‘anak manusia’ ini
hendak memperlihatkan bahwa sekalipun Yehezkiel hanyalah manusia tetapi
dia adalah orang yang dipanggil Tuhan untuk berbicara atas namaNya
kepada bangsa Israel (bdk. Yehezkiel 4:1). Kapan waktunya Yehezkiel
menerima penglihatan ini, tentang tulang belulang yang kering ini, tidak
diketahui, tetapi mungkin terjadi setelah sejumlah orang Israel menetap
di pembuangan dan mulai kehilangan harapan (Yeh. 37:11). Lembah yang
penuh tulang belulang ini mungkin sama dengan lembah di mana dia
mendapat penglihatannya yang pertama (Yeh. 1:1-3).
Kata penting yang muncul dalam pasal
ini adalah kata Ibrani ‘Ruakh’. Kata ‘Ruakh’ bisa berarti ‘angin’,
‘nafas’ atau ‘roh’, ketiganya muncul dalam penglihatan Yehezkiel ini. Di
dalam penglihatan ini Allah menjawab, “Tuhan Allah, Engkaulah yang
mengetahuinya!” Pada saat ini, Allah ingin menguji iman percaya
Yehezkiel dan memperlihatkan kuasa Tuhan, apakah Yehezkiel percaya bahwa
Allah itu maha kuasa. Yehezkiel diajak untuk bernubuat tentang
tulang-tulang ini dan Yehezkiel di sini disuruh Tuhan untuk bernubuat
dan berfirman atas nama Allah sendiri untuk menghidupkan tulang-tulang
itu. Tuhan Allah sendiri berfirman kepada Yehezkiel untuk menghidupkan
kembali tulang-tulang itu, mempersatukannya dan memberi roh kehidupan ke
dalam tulang-tulang yang berserakan untuk kembali bersatu.
Yehezkiel diberi kuasa dengan
mengatakan, “Bernubuatlah hai anak manusia kepada tulang-tulang itu!”
Setelah Yehezkiel mendengarkan dan melaksanakan nubuat yang diberi kuasa
oleh Tuhan dan RohNya, maka tulang-tulang itu menjadi hidup dan menjadi
manusia. Adapun manusia yang hidup di sini adalah sebanyak tentara
Israel yang sangat besar. Gambaran manusia itu adalah gambaran orang
Israel yang sedang di dalam pembuangan yang tidak punya harapan hidup
lagi untuk pulang kembali ke Yerusalem. Harapannya sudah kering, tidak
mungkin lagi kembali ke tanah asalnya di Yerusalem. Di sini lah Allah
berfirman kepada Yehezkiel, bahwa Allah kembali menghidupkan,
membangkitkan semangat hidup orang Israel untuk kembali pulang ke
Yerusalem. Di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil, Tuhan Allah,
FirmanNya dan RohNya memberikan semangat hidup dan membawa harapan untuk
pulang kembali ke Yerusalem.
Kehidupan Israel yang berada di
pembuangan, yang tidak punya pengharapan, yang sudah kering, yang tidak
mungkin menurut logika manusia, tetapi di dalam Tuhan dan FirmanNya,
tidak ada yang mustahil, semuanya bisa terjadi.
APLIKASI
Kehidupan orang Kristen, juga adalah
sering seperti tulang belulang yang berserakan di dalam menghadapi
kehidupan tiap-tiap hari karena begitu banyaknya tantangan atau masalah
yang dihadapi, baik dalam pekerjaan, dalam pergaulan, dalam keluarga.
Kadang-kadang tidak ada lagi harapan untuk menyelesaikan masalah itu,
seakan-akan tidak ada jalan keluar. Tetapi, sebagaimana Firman Tuhan
yang dikatakan bahwa manusia itu hidup oleh Roh Tuhan dan kuasaNya, maka
manusia itu dapat menghadapi berbagai tantangan dan rintangan walau
bagaimana sekalipun beratnya.
Roh Tuhan itu adalah yang memberi
kehidupan, membawa semangat, membawa kebangkitan, memberi jalan keluar.
Karena tidaklah lebih besar tantangan, rintangan yang dihadapi oleh
manusia daripada kuasa Allah sendiri dan kasih setia Allah terhadap
orang-orang yang mau mendengarkan FirmanNya dan melakukan, setia kepada
Tuhan di dalam kehidupan setiap hari.
Renungan kita pada hari ini,
mengingatkan kita supaya kita mau mendengarkan dan menerima Roh Tuhan
yang selalu dan setiap saat memberikan semangat, memberikan damai
sejahtera di dalam kehidupan kita setiap hari. Firman Tuhan yang selalu
kita andalkan di dalam kehidupan kita, adalah Firman yang memberikan
kekuatan yang melebihi daripada kekuatan yang ada di dunia ini dan
Spirit yang memberikan damai sejahtera dalam kehidupan keluarga di
tengah-tengah gereja dan pelayanan untuk memuliakan nama Tuhan.
Minggu ini adalah Minggu Passion VI,
kita harus berani dan bertekun untuk hidup di dalam kehidupan iman
percaya kepada Yesus Kristus, untuk menghadapi yang tidak sesuai dengan
kehendak kita. Karena melalui penderitaan, kita mendapat pengalaman demi
untuk mendewasakan iman percaya kita hari lepas hari. Kiranya Minggu
Passion ini bukanlah hanya untuk Yesus tetapi juga kita harus
menerimanya dan melakukannnya melalui Firman Tuhan dan Roh Tuhan di
dalam kehidupan kita.
Pdt. Johannes Karosekali
Majelis GBKP Runggun Bandung Pusat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar