BAHAN PA MAMRE TGL 28 SEPT – 4 OKT 2014 RG GBKP CENGKARENG
________________________________________________________________________________________
OGEN : Roma
12:9-17 TEMA: Meteruk ukur,
Mehamat ras Metemue
Penjelasen
teks Ogen:
Surat yang Paulus tulis untuk jemaat di Roma adalah dalam masa
pertumbuhan jemaat di Spanyol dan Roma. Paulus menginginkan dukungan dari
jemaat Roma. Dia berpikir bahwa kesatuan dalam Jemaat Roma akan membawa lebih
banyak orang percaya di Spanyil. Tetapi, relasi antara Yahudi dan non-Yahudi
adalah permasalah besar. Ada ketegangan rasial antara kedua grup ini dalam
Jemaat Roma. Orang Yahudi mengira dirinya sendiri sebagai bangsa terpilih.
Non-Yahudi merasa bahwa orang Yahudi hanyalah imigran, dan non Yahudi harus
memiliki posisi yang tinggi dalam gereja. Ini aalah tantangan besar bagi jemaat
Roma: kesatuan. Paulus berpikir bahwa dia tidak bisa mengabarkan Injil tentang
baik di Spanyol ketika Jemaat di Roma tidak bisa bersatu.
Karena itu Paulus menulis surat ini bukan hanya untuk Yahudi
kristen tetapi juga non-Yahudi. Buku Roma adalah sebuah pesan praktis dari
Paulus, supaya jemaat di Roma bisa menjadi satu. Tanpa kesatuan di Roma, Paulus
tidak dapat menyebarkan Injil di jemaat yang lain.
Kalau begitu, apa pesan Paulus? “Hendaklah kasih itu jangan
pura-pura.” Ini adalah pesan pertama dalam bacaan kita. Ini adalah sebuah pesan
yang agak sulit untuk dilakukan. Kenapa tulus (jangan pura-pura)? Karena kita
ada dalam Kristus, dan diselamatkan oleh karunia, maka kita tahu bahwa hubungan
kita dengan Allah bukanlah berdasarkan prestasi kita. Kita memberikan kasih
dari kasih yang sudah kita terima. Kita tidak membagi kasih kita kepada sesama
manusia untuk memperolah reputasi yang baik. Karena itu Palus berkata di ayat
17, “hati-hatilah dalam melakukan apa yang benar di mata semua orang” (berbeda
dengan terjemahan versi baru “lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!”).
Kita melakukan segalanya hanya untuk Tuhan.
Tetapi Paulus mengenali kesulitan dalam hidup dengan damai
dengan beberapa orang. Karena itu Paulus berkata, “sedapat-dapatnya.” Hal ini
berarti bahwa orang percayajuga punya batasan dalam iman mereka. Namun bahkan
dalam hal ini, Paulus masih tetap eminta kita untuk membalas musuh kita dengan
damai dan kasih. Kita harus mencoba yang terbaik. Ini adalah jalan Kristus,
yang adalah mentalitas dari orang yang berada dalam Kristus, di mana karunia
adalah hukumnya.
Roma 12 sangat menarik untuk dibaca. Isinya adalah contoh
praktis mengenai bagaimana kita bisa menjalankan kasih Allah dalam kehidupan
sehari-hari. Kita sudah membaca bahwa pesannya adalah lebih banyak “lakukan”
daripada “jangan lakukan.” Ini artinya lebih banyak “aksi positif” untuk
mengubah “perasaan negative. Ini berarti kita harus tetap melakukan perbuatan
positif daripada melarang ataupun berhenti melakukan.
Mari kita lihat isi dari Roma 12.
Apa Yang Harus diLakukan :
1. Hendaklah kasih itu jangan pura-pura!
2. Jauhilah yang jahat
dan lakukanlah yang baik.
3. Hendaklah kamu saling mengasihi
sebagai saudara
4. saling mendahuluidalam memberi
hormat.
5. biarlah rohmu menyala-nyala
dan layanilah Tuhan.
6. Bersukacitalah dalam pengharapan,
7. sabarlah dalam kesesakan,
8. bertekunlah dalam doa!
9. Bantulah dalam kekurangan orang-orang
kudus
10. usahakanlah dirimu untuk selalu
memberikan tumpangan!
11. Berkatilah siapa yang menganiaya
kamu,
12. Bersukacitalah dengan orang yang
bersukacita,
13. menangislah dengan orang yang
menangis!
14. Hendaklah kamu sehati sepikir dalam
hidupmu bersama
15. arahkanlah dirimu kepada
perkara-perkara yang sederhana
16. lakukanlah apa yang baik bagi semua
orang!
17. Hiduplah dalam perdamaian dengan
semua orang!
Apa yang dilarang /Jangan lakukan :
1. Janganlah hendaknya kerajinanmu
kendor,
2. Jangan mengutuk
3. janganlah kamu memikirkan
perkara-perkara yang tinggi
4. Janganlah menganggap dirimu pandai!
i
5. Janganlah membalas kejahatan dengan
kejahatan
6. Janganlah menuntut kejahatan
Kalau kita perhatikan, maka kita tahu lebih banyak hal dalam
daftar ”lakukan” daripada “Jangan lakukan.” Apa artinya?
Sekarang, marilah kita kembali ke konteks kita. Kita hidup dalam
sebuah jemaat. Kadang-kadang kita bertengkar, atau kita berbeda pendapat dengan
saudara-saudara kita. Ini normal. Itulah hidup. Tetapi Tilburg adalah jemaat
yang bertumbuh. Kalau kita ingin lebih bertumbuh lagi, maka kita harus baik di
dalam untuk bisa meraih orang di luar. Seperti kata Paulus, dia tidak bisa
pergi lebih jauh lagi kalau Jemaat di Roma tidak benar. Kalau inti dari gereja
kuat, maka pasti banyak orang yang akan datang ke gereja kita.
Ini juga berarti bahwa perbubahan dan kasih berasal dari
“lakukan” dan bukan “Jangan lakukan”. Siapa yang akan melakukannya? Kita. Kita
harus melakukan apa yang ada dalam daftar “lakukan” dan bukan yang lain. Saya
tahu bahwa pasti ada saja yang akan mengatakan, “Harusnya si ini mendengar
khotbah ini” atau “si a harus melakukan khotbah ini.” Justru inilah pesannya,
perubahan berasal dari “lakukan” dan kita sendiri yang harus melakukannya.
Paulus juga berkata lebih lanjut, Tetapi, jika seterumu lapar,
berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian
kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.” Artinya, kalau kita tetap
melakukan hal baik, sementara yang lain melakukan hal yang jahat, maka
sebenarnya kita sedang memberi malu pihak yang lain.
Perubahan dalam cerita Li-Li berasal pertama sekali dari
dirinya. Dia memiliki tujuan lain, tapi akhirnya, seperti apa yang tuan Huang
katakan, satu-satunya racun ada di dalam hatinya. Kalau kita ingin mengubah
orang lain, maka kita juga harus pertama kali mengubah sikap kita. Hal ini
sulit untuk dilakukan, namun bukan tidak mungkin.
Pesan dari Paulus memberi kita kekuatan untuk melakukan hal yang
baik, untuk memperlihatkan kasih kita juga terhadap orang yang memusuhi kita.
Dalam sebuah konflik anda tidak bisa menunggu bahwa pihak yang lain akan
berubah, anda hanya bisa mengubah dan memperbaiki sikap anda. Jika kita sudah
melakukan apa yang Paulus katakan, maka kita pasti akan bertumbuh. Amin.
SELAMAT
MELAYANI & TUHAN MEMBERKATI
(Pdt. Jenny Eva Karosekali STh. M.Min)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar